Sabtu, 10 November 2012

Mengapa Ikan Mengambang Setelah Mati?

Masa jenis ikan hanya sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan air, yang merupakan habitat mereka. Ikan juga memiliki daya apung yang hampir netral, yang berarti gaya yang bekerja terhadap ikan untuk membuatnya tenggelam kurang lebih sama dengan gaya di dalam ikan yang menyebabkan ikan tersebut mengapung. Hal ini juga berarti bahwa ikan tidak perlu bekerja dan mengerahkan energi terlalu banyak untuk dapat mengambang atau tenggelam di air.




Seperti yang kita ketahui, tekanan di dalam air akan meningkat seiring dengan bertambahnya kedalaman air tersebut. Sebagian besar spesies ikan mengatasi perbedaan tekanan ini dengan menggunakan organ tubuh berbentuk kantong yang disebut dengan kandung kemih berenang (juga disebut kandung kemih gas atau udara). Air akan masuk ke dalam mulut ikan dan melewati insang, dimana oksigen diambil dan dibawa oleh hemoglobin melalui aliran darah. Hemoglobin kemudian melepaskan sebagian oksigen tersebut ke dalam kandung kemih berenang tadi.

Jumlah oksigen dalam kandung kemih berenang inilah yang menentukan daya apung ikan. Jika ikan ingin menyelam lebih dalam, oksigen dalam kandung kemih diserap dengan cara berdifusi ke dalam darah dan selanjutnya keluar kembali dari insang. Sebaliknya jika ikan ingin mengambang, ia akan meningkatkan kembali jumlah udara dalam kandung kemih berenang. Proses ini adalah respon kimia alami terhadap tekanan di sekitar tubuh ikan yang jika kita perhatikan sebenarnya mirip dengan cara kerja kapal selam.

Ketika ikan telah mati, udara tetap berada dalam kandung kemih berenang ini. Udara tersebut kemudian dilepaskan selama proses dekomposisi atau penguraian tubuh ikan. Udara yang dilepaskan tersebut kemudian akan mengisi rongga-rongga dalam tubuh ikan seperti usus yang selanjutnya menjadi "balon" karena terisi penuh dengan udara dan membuat ikan mengapung ke permukaan. Karena sebagian besar massa ikan berupa tulang dan otot pada sisi dorsal atau punggung ikan, dan sisi perutnya menjadi "balon", ikan cenderung untuk mengambang secara terbalik. Namun ikan tidak selalu mengapung ke permukaan dengan segera setelah mati. Mereka mungkin tergeletak di dasar air untuk sementara waktu sampai udara terkumpul di rongga tubuhnya dan dapat membuatnya mengambang.

Minggu, 04 November 2012

MERANCANG PENSIUN SEJAK DINI


MERANCANG PENSIUN?  Soal itu jangan  dibahas sekarang deh. Saya masih muda, baru 30 tahun. Saya masih kuat bekerja. Nanti kalau sudah menjelang 50 tahun, barulah bicara soal pensiun.” Kata-kata ini sering terdengar dikalangan anak muda berusia dibawah 35 tahun. Mereka seperti alergi membicarakan pensiun karena merasa masih punyabanyak waktu. Padahal, merencanakan pensiun sejak usia muda merupakan langkah tepat menuju hari tua yang sejahtera.
Dari hasil survey yang diadakan oleh majalah SWA terhadap 32 responden profesional independen di Jakarta, ternyata mayoritas (28,13%) belum merancang pensiun hingga kini. Dan sebagian responden (25%) merancang pensiun justru di usia yang sudah tua, yaitu 41- 45 tahun. Sebaliknya hanya 3,13% responden yang merencanakan pensiun sebelum umur 30 tahun. Kondisi serupa juga terjadi di kalangan pengusaha. Dari 34 responden pengusaha yang disurvei, mayoritas (38,24%) mengaku belum merancang pensiun hingga sekarang.
Memang, tak ada batasan baku pada usia berapa sebaiknya seseorang memikirkan pensiun.  Bila pensiun didefinisikan sebagai masa dimana seseorang tidak produktif dan tidak memfokuskan dirinya mencari uang maka sebaiknya seseorang mempersiapkan pensiunnya sejak masih produktif bekerja.

Analoginya begini: jika seseorang ingin pensiun pada usia 60 tahun, sementara sekarang baru berusia 25 tahun, ia masih punya waktu 35 tahun untuk menabung. Akan tetapi, bila sekarang umurnya sudah 40 tahun dan ingin pensiun 60 tahun, berarti persiapannya tinggal 20 tahun lagi. Sudah pasti, jumlah uang yang harus ditabung tiap bulan lebih besar ketika anda baru memulainya di usia 40 tahun ketimbang 25 tahun.
Agar lebih jelasnya saya memberikan contoh konkret. “Bila waktu pensiun saya tinggal 10 tahun lagi, saya harus menyisihkan RP 3 juta/bulan. Tetapi bila masa pensiun saya masih 25 tahun lagi, dengan suku bunga yang sama saya mengalokasikan kurang dari Rp 1 juta/bulan.” Memang besaran uang yang ditabung didasarkan kepada jenis aktivitas apa yang ingin dilakukan serta berapa pasive income yang diperlukan pada saat pensiun nanti. Dimana tentunya halini juga berhubungan dengan instrumen investasi ( aset produktif) yang perlu dipilih untuk menghasilkan pasive income yang anda inginkan.
Sudahkah anda mulai merancang pensiun anda? Bila belum mungkin inilah saatnya!

Minggu, 28 Oktober 2012

YES I CAN

"Sukses bukan kunci kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kunci sukses. Jika kamu mencintai apa yang kamu kerjakan, kamu akan sukses." Albert Schweitzer

"Langkah pertama dan terpenting menuju kesuksesan adalah berpikir bahwa kamu dapat sukses." Nelson Boswell


 "Kegagalan biasanya langkah awal menuju sukses. Tapi, sukses itu sendiri sesungguhnya baru merupakan jalan yang tak berketentuan menuju puncak sukses." Lambert Jeffries

 "Sukses tidak akan datang kepadamu, tetapi pergilah kamu kepadanya." Marva Collins